30
Ikuti Vaksinasi Massal, Mahasiswa Anambas Langsung Positif

Ikuti Vaksinasi Massal, Mahasiswa Anambas Langsung Positif

MR (20), seorang mahasiswa di Kabupaten Kepulauan Anambas dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona (Covid-19) sehari setelah vaksinasi massal di RSUD Tarempa pada 3 Juni 2021. Saat ini, MR menjalani perawatan intensif di RSUD Tarempa, karena menderita sesak nafas dan batuk berlebihan.

Ibu kandung MR, Suzafia, menceritakan anak semata wayangnya itu, mulai mengalami gejala batuk yang tidak henti dan sesak nafas, saat pulang ke rumah setelah diberikan vaksin.

“Dia batuk, batuk dia tuh tak seperti biasanya, dia batuk terus gak ada henti-hentinya, sampai gak tidur semalam suntuk dan dia jadi sesak nafas,” cerita Suzafia Jum’at, 4 Juni 2021 di kediamannya.

Keesokan harinya, sebut Suzafia, MR dibawa ke RSUD Tarempa, untuk diperiksa, termasuk dilakukan swab PCR dan hasilnya menunjukan bahwa MR dinyatakan positif corona.

Saat ini, MR menjalani karantina di RSUD Tarempa. Orang tua MR menolak anaknya karantina di hotel Tarempa Beach dengan alasan perawatan.

“Ya, kita menolak untuk di karantina di hotel karena di hotel oksigen gak ada obat-obatan kurang, kalau di karantina di hotel mending anak kami dibawa pulang biar diurus di rumah saja,” tutur Anasri, Bapak kandung MR, turut menambahkan.

Anasri mengakui, sejak kecil MR memiliki riwayat penyakit batuk. Lantaran itu, sebut Anasri, ia sangat menyesalkan anaknya itu diberikan vaksin.

“Dia memang ada penyakit bawaan, makanya dari kami tidak mengizinkan dia untuk vaksinasi, tetapi saat dia ke pasar, dia diberhentikan oleh polisi dan disuruh vaksinasi. Saat itu, MR tidak boleh pulang sebelum divaksin, dan akhirnya ia pun ikut vaksin, tanpa terlebih dahulu ditanyakan riwayat penyakitnya kepada keluarga,” tuturnya.

“Dan dia kan model anaknya itu nurut apa yang diperintahkan, apalagi kalau udah disetopkan sama polisi gitu ya pasti takut lah anak itu,” sebut Suzafia menambahkan dengan nada kesal dan marah.

Baca Juga :  Alasan Harga GeNose Di Anambas Belum Mengikuti Harga Se-Provinsi

Sementara itu belum berhasil mendapatkan konfirmasi dari pihak berwenang. Sejumlah petugas medis yang ditemui awak media, di RSUD Tarempa, tidak bersedia memberikan keterangan.

Begitu juga kepala Puskesmas Tarempa, Januardi. Dia enggan memberikan keterangan dengan alasan tidak memiliki kapasitas, karena bukan bidangnya.