LSM Pemberdayaan Perempuan dan Anak Minta Penyebar Video Tertangkapnya Remaja Bermesraan Di Takedown

LSM Pemberdayaan Perempuan dan Anak Minta Penyebar Video Tertangkapnya Remaja Bermesraan Di Takedown !

Anambas, Liputanwarta.com – Sempat viral video tertangkapnya sepasang remaja tengah bermesraan di salah satu tempat umum di Anambas, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pemberdayaan Perempuan dan Anak meminta pembuat video serta penyebar video tersebut menghapus dan tak lagi menyebar video tersebut ke sosial media ataupun kepada teman-teman mereka.

Sri Wahyuni selaku LSM Pemberdayaan Perempuan dan Anak mengatakan, apabila video itu terus disebar luaskan dan tidak diberikan sanksi hukum kepada pembuat maupun penyebar video, maka akan membuat situasi kondisi mental dan psikologi keluarga hingga pelaku si wanita tersebut terguncang dan mengalami trauma dan bisa mengakibatkan hal yang lebih buruk lagi.

“Saya Sri Wahyuni meminta kepada orang yang merekam video tersebut secepatnya untuk menghapus video itu dan meminta kepada penyebar video untuk menyerahkan diri agar tidak timbul hal yang tidak kondusif apalagi mengingat setelah terjadi accident dari keluarga pelaku hingga mengakibatkan orangtua si wanita bunuh diri. Dan semoga pihak berwajib secepatnya menangani kasus penyebaran video asusila tersebut,” ungkapnya, Selasa (05/07/2022).

Ia menuturkan, karena tersebarnya video tersebut, pihak keluarga si wanita merasa sangat malu dan akhirnya melakukan bunuh diri.

“Saat ini kondisi si wanita sangat tidak stabil, karena video rekaman asusila yang beredar luas yang mengakibatkan orangtua si wanita melakukan bunuh diri dikarenakan merasa sangat malu atas peristiwa tersebut, sehingga hujatan dari masyarakat memperburuk kondisi psikologi yang ditakutkan akan berdampak pada si wanita beserta keluarganya,” sebutnya.

Sri menyebutkan, si wanita yang terekam dalam video asusila itu juga berasal dari keluarga kurang mampu. Yang seharusnya perlu dimotivasi dan dibantu agar tidak melakukan sesuatu yang menyebabkan hal buruk terjadi padanya.

Baca Juga :  Satu Buah Speedboat Puskel Terbakar

Dari kejadian ini, Sri berharap perlu adanya kesadaran diri dari setiap perempuan serta pengawasan dari keluarga, karena menurutnya, di era yang semakin modern ini, banyak hal-hal negatif yang ternormalisasi, salah satunya pelecehan seksual.

Selain itu, Dirinya juga berharap adanya tempat pengaduan serta pendampingan bagi masyarakat yang mengalami pelecehan seksual, karena sudah banyak pelecehan seksual yang terjadi di lingkungan masyarakat.

“Saya meminta kepada Pemerintah Daerah lebih memprioritaskan dan menempatkan untuk menyiapkan tempat dan layanan pengaduan secara bagi seluruh masyarakat khususnya perempuan dan anak untuk mereka bercurah hati apabila mendapatkan pelecehan seksual, karena kejadian ini sudah sering terjadi khususnya di Anambas,” harap Sri. *