48
Pedagang Pasar Inpres Tarempa Dikunjungi Disperindag Untuk Penertipan

Pedagang Pasar Inpres Tarempa Dikunjungi Disperindag Untuk Penertipan

Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM, Kabupaten Kepulauan Anambas menertibkan sejumlah pedagang yang berjualan menggunakan gang di Pasar Inpres Tarempa, Selasa, 25 Mei 2021.

Menurut Kepala Bidang Perdagangan, Dahlia Harisa, penertiban itu dilakukan agar pengunjung saat memasuki area pasar terasa nyaman.

“Agar jalan gang dan meja pedagang ini terlihat luas, maka kita sekarang ini memberikan pengarahan kepada seluruh pedagang untuk membatasi penggunaan bahu jalan oleh pedagang kaki lima di pasar inpres ini,” sebut Icha, sapaan akrab Dahlia, kepada gurindam.id dan awak media lainnya.

Seharusnya, menurut Dahlia, pedagang tidak boleh merubah meja yang sudah di atur oleh dinas perdagangan. Jika hal tersebut dilakukan, maka pihaknya akan menerapkan sanksi.

“Jika pedagang masih merubahnya maka akan ada sanksinya dari pemerintah,” tegasnya.

Untuk tahap pertama ini, lanjut Icha, pihaknya masih toleransi dengan memberikan peringatan. “Saat ini kita masih memberikan peringatan. Namun, kalau masih ada juga yang merobahnya maka sanksinya kita melarang dia berjualan. Dia bisa berjualan di luar, dari pada disini, tetapi tidak mengikuti ketentuan yang ada,” tegasnya lagi.

Stok Telur Habis

Pada kesempatan itu, Icha juga mengungkapkan, sejumlah kebutuhan pokok, seperti telur, masih kosong. Saat mendekati lebaran kemarin, stok Telur sudah menipis.

“Sekarang telur memang kosong karena saat kita mendekati lebaran kemarin stoknya sudah mulai menipis. Dan sekarang, stok yang ada masih di kapal. Stok ada, tetapi belum dibongkar dari kapal,” sebutnya.

Mengenai harga, sejumlah kebutuhan menurut Icha, sekarang sudah stabil. Bahkan harga cabe pun sudah turun. Turunnya sudah sangat luar biasa, yang biasanya harganya Rp 80 ribu perkilo sekarang bisa dipastikan turun dengan harga Rp 40 per kilo,” sebutnya.

Baca Juga :  PB Bhayangkara Anambas Menangkan Laga Kapolres Cup

Turunnya harga cabe itu, lanjut Dahlia itu lantaran adanya pasokan lokal dari Letung. “Kami dapat info petani Letung menawarkan kepada pedagang itu dengan harga Rp 30 ribu sampai dengan harga Rp 35 ribu,” ucap Dahlia.

Di tempat yang sama, Ketua Pengelola Pasar Inpres, Jefri mengaku sangat terbantu dengan turunnya Kabid Perdagangan itu.

“Ya ini memang perlu dilakukan agar ada ruang bagi para pengunjung pasar yang akan berbelanja di pasar ini,” kata Jefri.

Dia juga berharap, pemerintah daerah terus memperhatikan area pasar yang sudah terlihat sempit sehingga antara pedagang dengan pengunjung terlalu berdempetan.