67
Premium Dikhususkan Bagi Nelayan Batam

Premium Dikhususkan Bagi Nelayan Batam

Kuota bahan bakar minyak (BBM) jenis premium pada tahun 2022 untuk Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) menurun. Hal ini mengakibatkan keberadaan premium di SPBU menjadi langka.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau mengatakan, putusan pembatalan peredaran BBM jenis premium di Kota Batam belum diputuskan.

“Premium masih ada, tapi hanya sedikit saja,” ujar Gustian, Sabtu (12/2/2022).

Kuota dari Pemerintah untuk BBM jenis premium hanya diperuntukan bagi kalangan nelayan saja. Ia menyebutkan ada 3 jenis BBM bersubsidi yang diusulkan ke Pemerintah Pusat, di antaranya LPG, premium dan solar.

“Khusus untuk solar dan premium sudah keluar alokasinya,” katanya.

Khusus solar dan premium, Gustian menyampaikan kuotanya memang dikurangi untuk tahun 2022. Dan saat ini, pengawasan untuk kedua BBM bersubsidi tersebut dikontrol dengan kartu Brizi.

“Tahun lalu, stok untuk solar berlebih karena pendistribusiannya menggunakan kartu Brizi,” kata dia.

Sementara untuk LPG 3 Kilogram (Kg), terjadi penurunan daya beli karena pandemi Covid-19. Hal itu dikarenakan banyak pelaku UMKM sebagai konsumen gas LPG 3 Kg tidak berjualan lagi.

Oleh karena itu, stok gas LPG 3 Kg tahun 2021 sebanyak kurang lebih 4 ribu tabung menjadi berlebih.

“Tahun 2022 ini kita menggunakan realisasi tahun sebelumnya. Maka pemerintah pusat melalui migas disalurkan sesuai realisasi sebelumnya,” katanya.

 

Kuota dari Pemerintah untuk BBM jenis premium hanya diperuntukan bagi kalangan nelayan saja. Ia menyebutkan ada 3 jenis BBM bersubsidi yang diusulkan ke Pemerintah Pusat, di antaranya LPG, premium dan solar.

“Khusus untuk solar dan premium sudah keluar alokasinya,” katanya.

Khusus solar dan premium, Gustian menyampaikan kuotanya memang dikurangi untuk tahun 2022. Dan saat ini, pengawasan untuk kedua BBM bersubsidi tersebut dikontrol dengan kartu Brizi.

Baca Juga :  Maknai Hari Kebangkitan Nasional ke-115, Kapolda Kepri Gelar Upacara Bendera

“Tahun lalu, stok untuk solar berlebih karena pendistribusiannya menggunakan kartu Brizi,” kata dia.

Sementara untuk LPG 3 Kilogram (Kg), terjadi penurunan daya beli karena pandemi Covid-19. Hal itu dikarenakan banyak pelaku UMKM sebagai konsumen gas LPG 3 Kg tidak berjualan lagi.

Oleh karena itu, stok gas LPG 3 Kg tahun 2021 sebanyak kurang lebih 4 ribu tabung menjadi berlebih.