42
Warga Keluhkan Fasilitas Puskesmas Palmatak

Warga Keluhkan Fasilitas Puskesmas Palmatak

Fasilitas Puskesmas Palmatak di Desa Putik, Kecamatan Palmatak cukup memprihatinkan. Kondisi Water Closet (WC) dan kipas angin tak bisa dimanfaatkan. Kontan, kondisi itu pun menuai sorotan dari sejumlah warga.

Rudi, salah seorang warga Desa Putik Kecamatan Palmatak mengaku miris melihat kondisi Puskesmas itu, lantaran bangunan baru saja diresmikan penggunaannya.

“Bangunan ini, dibangun tahun 2020 lalu. Sekarang kondisi, WC yang menjadi fasilitas penting, tidak bisa dimanfaatkan. Belum lagi, fasilitas dalam ruangan pasien, seperti kipas angin. Alih-alih menggunakan AC, kipas anginnya saja rusak,” ketus Rudi.

Dengan kondisi fasilitas kesehatan seperti itu, kata Rudi, hanya akan menambah derita pasien. “Bagaimana pasien bisa segera sembuh, jika masuk ke Puskesmas saja sudah muak. Yang ada, masyarakat yang mau berobat makin bertambah sakitnya,” ucap Rudi lagi.

Aksi protes sejumlah warga Palmatak itu, bukan kali pertama. Sebelumnya, saat proses pembangunan Puskesmas yang menelan anggaran Rp8 Miliar lebih itu dikerjakan, sejumlah warga sempat memprotes dan meminta pembangunan tersebut dihentikan.

Seperti yang terjadi pada Januari 2020 tahun lalu, puluhan warga dari sejumlah desa di Kecamatan Palmatak beramai-ramai mendatangai lokasi proyek tersebut. Mereka meminta proyek itu dihentikan, lantaran melihat kontraktor yang mengerjakan proyek Puskesmas itu terkesan asal jadi.

“Dalam pembangunan Puskesmas Palmatak ini banyak kesalahan. Kontraktor pelaksana proyek jarang berada di tempat, demikian juga dengan konsultan pengawasnya. Bahkan beberapa item pekerjaan dibuat asal jadi. Akibatnya, pengerjaan menjadi tidak sempurna,” ketus Rudi kala itu.

Tak Ada Anggaran

Sementara itu, Kepala UPT Puskesmas Palmatak, Ruslan membenarkan bahwa WC dan kipas angin di tempatnya bertugas itu, sudah tidak berfungsi atau rusak. Dia pun mengaku telah mengusulkan anggaran perbaikan.

Baca Juga :  Kunjungan Bupati Anambas Ke Kute Siantan

“Masalah WC dan kipas angin ini, memang sudah tidak layak lagi dipakai, sudah tidak berfungsi. Dan kami telah mengusulkan untuk perbaikan,” ujarnya.

Meski telah lama mengusulkan anggaran perbaikannya, namun hingga kini belum terealisasi. “Memang kalau untuk WC belum ada anggaran, tetapi kami berupaya untuk segera memperbaiki. Kalau anggarannya berkisar Rp40 juta, karna ada 3 WC pasien, 2 WC perawat dan bidan. Jadi ada 5 WC yang akan kami perbaiki,” sebutnya.

Terkait dengan kondisi mobil ambulance yang terbengkalai, sebut Ruslan, akan segera diperbaiki. “Kalau ambulance, dari kemarin kita mau perbaiki, namun alatnya belum ada. Dan ambulance tersebut memang sudah lama dari tahun 2010 lalu.

Sementara ini, sembari menunggu perbaikan mobil ambulance yang rusak itu, pihaknya menggunakan  mobil ambulance yang satu lagi, dan itu dipakai untuk mengangkut pasien dan jenazah sekaligus.

Saat ditanya berapa jumlah tenaga medis di Puskesmas tersebut, Ruslan menyebut, jumlah dokter 4 orang dokter umum. Dengan total pegawai berjumlah 113 pegawai. “Jumlah itu termasuk dari pegawai Kute Siantan, termasuk juga cleaning service sebanyak 5 orang,” tutupnya.