45
Runway Bandara Letung Akan Dipanjangkan Untuk Sektor Pariwisata

Runway Bandara Letung Akan Dipanjangkan Untuk Sektor Pariwisata

Wakil Bupati Kepulauan Anambas, Wan Zuhendra mengemukakan, salah satu strategi dalam upaya pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Kepulauan Anambas adalah dengan membangun infrastruktur, salah satunya memperpanjang landasan pacu (runway) bandara Letung di Jemaja, sehingga dapat disinggahi pesawat berukuran besar sejenis boing.

“Salah satu penunjang perkembangan pariwisata adalah akses transportasi udara, karena itu kita akan upayakan menambah panjang runway bandara Letung agar dapat memfasilitasi pesawat besar seperti boing,” ungkap Wan Zuhendra, saat rapat strategi pembangunan pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dalam upaya peningkatan ekonomi masyarakat pasca Covid-19, Kamis (8/04.21) di ruang rapat utama Prof. Dr. Muhamad Zen lantai III Kantor Bupati Pasir Peti.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menyebut, saat ini Bupati Kepulauan Anambas sedang berada di Jakarta, mendampingi Gubernur Provinsi Kepulauan Riau untuk bertemu dengan Menteri Perhubungan, guna membahas rencana perpanjangan runway bandara Letung tersebut.

“Dengan pembangunan dan pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif akan menjadi suatu upaya yang dapat mendorong peningkatan ekonomi masyarakat khususnya di Kabupaten Kepulauan Anambas untuk bangkit dan berkembang pasca pandemi covid-19,” tambah Wan lagi.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama Asisten Deputi Bidang SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Maritim dan Investasi RI, Setyowati mengaku terkesan dan bangga dengan keindahan alam Kabupaten Kepulauan Anambas. Ia menyebut Kepulauan Anambas memiliki potensi pariwisata alam begitu indah dan sangat memiliki potensi besar untuk dikembangkan.

Sebagai pemateri tunggal dalam rapat itu, Setyowati menjelaskan beberapa kriteria pengembangan pariwisata adalah melalui desa wisata diantarnya, adanya komitmen bersama yang merupakan keinginan masyarakat luas seperti pemerintah daerah, camat, desa, dan komunitas masyarakat serta memastikan potensi dan permasalahan wilayah untuk dapat menentukan potensi kebudayaan.

Baca Juga :  Mengenal Pulau Samak, Salah Satu Surga Tersembunyi di Anambas

Selain itu juga kriteria pengembangan desa wisata dilakukan dengan membentuk kelembagaan atau pokdarwis sebagai mitra pemerintah, menyusun visi misi rencana kerja dan regulasi untuk dapat mewakili aspirasi masyarakat  sehingga dapat dicapai dan fokus pada jangka menengah dan panjang serta dibuat berdasarkan kekuatan desa wisata yang dapat diterjemahkan menjadi peluang untuk terus tumbuh.

“Kita perlu melakukan konsultasi dan melakukan peningkatan kapasitas SDM desa wisata, peningkatan pariwisata dapat dilakukan dengan membuat masterplan yang dilakukan oleh professional,” ungkapnya.

Setyowati juga mengatakan Pengembangan desa wisata dilakukan dengan menata wajah desa dengan penyediaan fasilitas umum dan akomodasi, menentukan keunikan dan branding desa wisata dengan cara mengelola image dan unique setting point (USP).

“Kita juga perlu menyusun paket wisata dan melakukan pemasaran untuk menjalin kemitraan dan lakukan evaluasi serta inovasi untuk keberlanjutan desa wisata,” ujarnya lagi.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Anambas, Dr Masykur, ST. MM menyebut sebelum pandemi Covid-19 melanda negeri, jumlah kunjungan wisatawan asing ke Kepulauan Anambas mencapai 1.500 orang.

“Tahun 2019 lalu, jumlah kunjungan Wisatawan Manca Negara (Wisman) yang masuk ke Anambas lumayan banyak. Dan rata-rata mereka melewat Bandara Letung,” ujar Doktor lulusan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) bidang ilmu manajemen itu.

Lantaran itu, ia menyebut pengembangan badara Letung, sudah layak dilakukan guna mendongrak kembali pengembangan sektor pariwisata yang kini layu diterpa Covid-19. “Untuk mendokrak itu, sangat diperlukan kreativitas dan inovasi baik dalam pembangunan maupun promosi sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk datang dan berkunjung,” tutup Masykur.