15
Guru Diwajibkan Pakai Masker Dan Face Shield Saat Belajar Tatap Muka

Guru Diwajibkan Pakai Masker Dan Face Shield Saat Belajar Tatap Muka

Menyusul kebijakan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas (KKA) yang mengizinkan sejumlah sekolah belajar dengan tatap muka (BTM), di tengah masih maraknya penyebaran virus Corona, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) mewajibkan setiap guru memakai masker dan face shield.

“Di Kecamatan atau Desa yang diperbolehkan sekolah secara belajar tatap muka atau (BTM), maka setiap guru dan murid diwajibkan memakai masker dan face shield atau alat pelindung wajah,” ungkap Kepala Disdikpora, KKA, Drs Nurman Jum’at, 9 Juli 2021.

Meski demikian, Nurman mengatakan, khusus untuk murid, dinas pendidikan tidak memberatkannya, atau dengan kata lain tidak harus ada. “Bagi murid, jika ada face shield, maka sebaiknya dipakai, tetapi jikapun tidak ada, cukup pakai masker saja. Tapi jika ada, kan lebih baik,” imbuhnya.

Nurman menerangkan, pada saat sedang melakukan proses belajar mengajar, selain menggunakan masker dan face shield, pihaknya juga menekankan jarak antara anak harus satu meter. Selain itu, saat masuk ke ruang kelas, baris berbaris ditiadakan, dan harus mengantri.

“Karena virus yang varian Delta saat ini sangat ganas, dalam satu hari bisa menyerang seratus anak-anak dan penyebarannya sangat cepat, maka kita tetap sangat waspada,” tukas Nurman lagi.

Ia menambahkan, untuk guru yang mengajar di kelas, harus mengurangi aktifitas ke tempat duduk muridnya.

“Jika ingin datang pun tidak boleh bersuara, kalo dilihat di tv-tv itu kan murid murid pun pakai face shield. Tetapi ekonomi para orang tua di sini kan banyak yang tidak mampu, jadi kami tidak memberatkan ke para murid,” tambahnya.

Khusus untuk masker, pihak sekolah diminta untuk menyediakan nya. Gunanya, bila ada siswa yang lupa memakai, maka guru harus memberikannya.

Baca Juga :  Vaksinasi Masyarakat Maritim Digelar Lanal Tarempa

Untuk anak yang belajar dari rumah atau (BDR), disarankan bagi yang tidak mempunyai hp android dapat membuat kelompok belajar bersama, minimal tiga orang dalam satu kelompok di lingkungannya saat ini.

Untuk anak yang belajar dari rumah atau (BDR), disarankan bagi yang tidak mempunyai hp android dapat membuat kelompok belajar bersama, minimal tiga orang dalam satu kelompok di lingkungannya saat ini.