Terpilih Jadi Ketua Alfi/Ilfa Batam, Apin Maradonal Fokus Majukan Perekonomian di Bidang Logistik dan Forwarder

 

Liputan Warta.Com- Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia atau Indonesian Logistics and Forwarders Association (Alfi/Ilfa) Perwakilan Kota Batam terus menguatkan tekat membantu pemerintah meningkatkan perekonomian di bidang industri logistik dan forwarder.

Agar bisa terwujud, Alfi/Ilfa memulai dengan pembentukan fondasi yang kuat di dalam organisasi.

Perbaikan internal pun dilakukan dengan re organisasi dan pengusulan ketua baru untuk memimpin organisasi lima tahun ke depan.

Melalui pemilihan dan serangkaian acara yang dilakukan di auditorium lantai 2 Hotel Planet Holiday, Kota Batam, akhirnya Apin Maradonald terpilih menjadi ketua Alfi/Ilfa.

Apin akan menjabat ketua periode tahun 2023 sampai dengan tahun 2028.

Sebagai ketua terpilih, ia menggantikan ketua yang lama, yakni Capt. Daniel Burhanudin yang telah menjabat Ketua Alfi perwakilan Batam sejak tahun 1997.

Selanjutnya, Capt.Daniel, dinobatkan sebagai ketua dewan pembina.

Apin terpilih karena memiliki keinginan yang kuat untuk memajukan perekenomian melalui industri logistik dan forwarder.

Sehingga sangat dipentingkan peran Alfi/Ilfa untuk meningkatkan perekonomian industri Batam dengan selalu aktif berkomunikasi dan berkolaborasi bersama seluruh stakeholder.

“Dulunya sejak tahun 1997 dipimpin Capt Daniel sampai detik ini. Seiring perkembangan zaman, pelabuhan terus meningkatkan pelayanan, sehingga Alfi/Ilfa perlu mendorong perusahan memiliki legalitas hukum berupa Surat Izin Usaha Jasa Pengurusan Transportasi (SIUJPT),” ujar Apin, sapaan akrabnya, usai dilantik sebagai ketua, Sabtu (24/6/2023).

Langkah awal yang akan dilakukan, ialah bersinergi antar sesama anggota asosiasi sambil menunggu pengukuhan kepengurusan dan pelantikan selesai dilakukan.

Saat ini, sebanyak 72 perusahaan sudah bergabung dalam Alfi/Ilfa. Namun sekitar 20 persen belum ber SIUJPT. Hal ini juga yang akan terus dikejar sehingga memiliki legalitas yang jelas.

“Kita juga akan tingkatkan koordinasi dengan instasi terkait agar pendistribusian logistik kepada masyarakat tidak memiliki kendala seperti yang kerap terjadi sebelumnya. Makanya kita harus punya legalitas yang sah,” tegas Apin.

Baca Juga :  Provinsi Kepri Raih Ranking Tiga Tertinggi Capaian Vaksinasi Booster se-Indonesia

Selama lima tahun ke depan, ia akan memfokuskan bersinergi dengan instansi pemerintah terkait, serta mendorong anggota yang belum bergabung untuk bisa bergabung dengan wadah asosiasi yang telah diresmikan melalui SK Kementrian Perhubungan.

“Keuntungan bergabung dalam organisasi ini, nantinya kita akan memastikan setiap mobil perusahaan yang sudah bergabung dianggap sah untuk beraktivitas di pelabuhan,” jelasnya.

“Kita juga akan berbicara kepada pihak pelabuhan dan masyarakat untuk bisa bekerjasama dan menggunakan perusahaan yang sudah masuk ke asosiasi. Bukan tidak mendasar, namun karena kita sudah memiliki legalitas yang jelas,” lanjutnya.

Misalnya, sistem layanan Customs-Excise Information System and Automation (Ceisa) milik Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan yang kerap mengalami gangguan atau down, menjadi ketakutan tersendiri bagi pengusaha di Batam terutama yang bergerak di bidang logistik dan forwarder.

Sistem Ceisa adalah sistem Integrasi seluruh layanan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada semua Pengguna Jasa yang bersifat publik sehingga semua Pengguna Jasa sebagai user dapat mengakses dari manapun, kapanpun berada dengan koneksi internet.

Melalui aplikasi ini, semua eksportir dan importir baik menggunakan jalur udara dan laut bisa mengisi dokumen administrasi hingga layanan kepabeanan lainnya dengan mudah.

Hal ini tentu berbeda dengan layanan manual yang membutuhkan waktu yang lebih lama karena dikerjakan oleh manusia. DJBC meyakinkan agar proses pemulihan dilakukan secepatnya.

Hanya saja, sistem ini memiliki kendala yang kerap down, sehingga membuat eksportir dan importir mengalami kerugian.

Kerugian itu ditimbulkan akibat biaya bengkak di pelabuhan dan produksi pabrik maupun ke masyarakat terhenti dikarenakan bahan bakunya tidak bisa dikeluarkan dari pelabuhan.

Ia berharap, masalah ini bisa segera diatasi oleh Pihak Bea Cukai, agar pendistribusian logistik tidak terhambat.

Baca Juga :  Polisi Tangkap Pelaku Penggelapan BPKB Mobil, Berikut Kronologinya

“Jika sistem Ceisa down, harapan kami bisa dimanualkan, agar pendistribusian tidak terhambat,” harapnya.

Ia pun akan mengupayakan melakukan komunikasi dengan instansi terkait untuk mengatasi permasalahan ini.

“Sekarang kita menunggu pelantikan kepengurusan yang baru. Mungkin dalam bulan ini akan dilakukan. Setelah itu, kita akan melakukan komunikasi dengan pihak terkait karena kita sudah memiliki legalitas yang sah,” ucapnya. (*).