Lestarikan Si Penjaga Ekosistem Dari Ambang Kepunahan

Oleh : Sri wahyuni, Mahasiswa Biologi 2019, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang Kepulauan Riau

Tanjungpinang, 21 Juni 2022

Berbicara soal keindahan Anambas memang tidak ada habisnya. Gugusan pulau dengan pantai pasir putih yang menawan serta biota-biota laut yang beragam. Salah satu biota laut yang dapat ditemui di Anambas selain ikan napoleon yang ikonik adalah penyu. Siapa yang tidak mengetahui Penyu, si hewan purba yang hidup di perairan laut. Dari 7 spesies penyu yang ada di dunia, Indonesia patut berbangga karena 6 spesies penyu dapat ditemukan di Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia merupakan tempat atau rute migrasi para penyu. Dan dua spesies penyu antara lain penyu sisik dan penyu hijau dapat ditemui di Kabupaten Kepulauan Anambas khususnya di Pulau Durai, Pahat, Penjalin dan masih banyak lagi . Penyu sendiri adalah hewan yang dilindungi, karena ia merupakan hewan yang sudah terancam punah.

Penyu merupakan penjaga ekosistem laut. Karena penyu berfungsi menjaga terumbu karang agar tetap produktif sehingga dapat menghasilkan dan memindahkan nutrisi ke daratan. Untuk bertelur penyu memerlukan kondisi lingkungan yang aman oleh karena itu, biasanya pada malam hari penyu akan memilih naik ke pantai untuk bertelur. Apabila terjadi gangguan penyu akan kembali laut Ketika penyu merasa sudah waktunya untuk bertelur dan merasa aman penyu akan naik lagi ke pantai. Telur penyu yang terkubur di pantai biasanya rentan terhadap serangan baik itu predator maupun tangan tangan manusia yang tidak bertanggung jawab.

Dewasa ini tingkat populasi penyu semakin menurun, hal ini disebabkan oleh banyaknya pencemaran dan eksploitasi yang menyebabkan kepunahan pada penyu. Kondisi populasi penyu yang saat ini semakin berkurang dan keberadaannya telah lama terancam, baik oleh faktor alam maupun faktor kegiatan yang dilakukan oleh manusia yang membahayakan populasinya secara langsung maupun tidak langsung. Adapun contoh penyebab dari factor alam yaitu perubahan iklim yang membuat es di kutub mencair, sehingga permukaan air naik dan membuat tinggi daratan turun. Selain itu naiknya suhu dapat menyebabkan ketimpangan keseimbangan antara penyu jantan dan betina. Sementara penyebab dari manusia adalah banyak oknum yang menjadikan penyu sebagai bahan buruan dan diperjual belikan , baik itu untuk dimakan, dijadikan souvenir maupun sebagai bahan koleksi. Tidak hanya itu, kebiasaan mengkonsumsi telur penyu oleh masyarakat semakin membawa penyu ke gerbang kepunahan. Bahkan masih ada masyarakat setempat yang tidak hanya mengkonsumsi telur namun juga daging penyu Padahal, penyu sendiri merupakan hewan yang dilindungi.

Baca Juga :  Gubernur Hadiri Paripurna DPRD HUT Anambas

Menurut UU Nomor 5 Tahun 1990, setiap orang yang melakukan kegiatan memperjualbelikan telur satwa yang dilindungi dapat dikenakan sanksi pidana dengan kurungan penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp 100.000.000. Namun hal tersebut ternyata masih belum bisa membangunkan kesadaran dan rasa kepedulian atas kelestarian penyu. Bahkan Ketika banyak kasus yang telah diadili melalui persidangan, para pelaku masih saja dapat lepas dari hukuman.

Sebagai bentuk pelestarian terhadap penyu maka perlu digalakkan berbagai upaya salah satunya berupa konservasi. Konservasi merupakan kegiatan yang diharapkan mampu mencegah punahnya penyu, mencegah adanya pemanfaatan penyu untuk kepentingan pribadi dan diharapkan mampu memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya konservasi penyu demi menjaga habitat penyu di Indonesia agar tidak punah. Oleh karena itu, perlu di didirikan sebuah tempat konservasi berupa tempat penetasan semi alami dari telur-telur penyu hal ini dilakukan agar masyarakat tak mengambil penyu langsung dari laut demi terjaganya kelestarian habitat penyu.

Selain itu perlu diadakannya sebuah sosialisasi, dimana fungsinya agar dapat meningkatkan kesadaran dan rasa kepedulian masyarakat kondisi penyu, serta turunannya, memberitahukan sanksi serta larangan pemanfaatan penyu termasuk edukasi tentang bahaya mengkonsumsi penyu.

Indonesia merupakan sebuah negara dengan kekayaan alam yang tinggi, tapi disamping itu Indonesia juga merupakan negara dengan tingkat kepunahan yang juga tinggi, khusunya bagi spesies penyu. Untuk itu diperlukan adanya pelestarian terhadap hewan purba tersebut agar tingkat kepunahan bisa teratasi dan terciptanya ekosistem yang sehat. Apabila ekosistem sehat maka alam pun akan terjaga kelestariannya dan memberikan manfaat yang luar biasa bagi kita. Karena sesungguhnya Alam tidak membutuhkan manusia, melainkan manusia yang membutuhkan alam.

Baca Juga :  Mengenal Pulau Samak, Salah Satu Surga Tersembunyi di Anambas

Daftar Referensi

https://travel.detik.com/cerita-perjalanan/d-5390303/melihat-dari-dekat-konservasi-penyu-di-pulau-pahat-anambas

https://darilaut-id.cdn.ampproject.org/v/s/darilaut.id/berita/sosialisasi-larangan-perdagangan-penyu-di-anambas/amp?amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D%3D#amp_tf=Dari%20%251%24s&aoh=16558196495829&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fdarilaut.id%2Fberita%2Fsosialisasi-larangan-perdagangan-penyu-di-anambas

https://www.kompasiana.com/riofafen/552e35bc6ea8340d218b457c/gagalnya-konservasi-penyu-di-indonesia

https://kkp.go.id/djprl/lpsplsorong/artikel/4346-penjaga-sumberdaya-itu-bernama-penyu

Penyu, โ€œAku Ingin Dilestarikan Bukan Sebagai Keuntunganโ€

https://kkp.go.id/djprl/lpsplsorong/page/1915-penyu